Jumat, 12 Agustus 2011

Kaidah I’lal ke 14 » Ya’ sukun setelah dhammah harus diganti wau


إِذَا كَانَتِ الْيَاءُ سَاكِنَةً وَكَانَ مَا قَبْلَهَا مَضْمُوْمًا أُبْدِلَتْ وَاوًا نَحْوُ يُوْسِرُ أَصْلُهُ يُيْسِرُ وَ مُوْسِرٌ أَصْلُهُ مُيْسِرٌ

Bilamana terdapat Ya’ sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan maka ya’ tersebut harus diganti wau. contoh: يُوْسِرُ asalnya يُيْسِرُ dan مُوْسِرٌ asalnya مُيْسِرٌ
Praktek I’lal:

يُوْسِرُ

يُوْسِرُ asalnya يُيْسِرُ mengikuti wazan يُفْعِلُ ya’ yang nomor dua diganti wau karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi يُوْسِرُ.

مُوْسِرٌ

مُوْسِرٌ asalnya مُيْسِرٌ mengikuti wazan مُفْعِلٌ  ya’ diganti wau karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi مُوْسِرٌ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar